Indonesian Employers on Line (IEoL)

                                                                                

Sejarah

 

Home
Up

 

 

 

 

 

LINTASAN SEJARAH APINDO

 Berdiri, 31 Januari 1952

Asosiasi Pengusaha Indonesia terlahir dengan nama Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Seluruh Indonesia.

Selama perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945, praktis selarna beberapa tahun tak ada kesempatan untuk melakukan pembangunan, karena semua daya dan tenaga tercurah untuk mempertahankan kemerdekaan.

Baru setelah Indonesia diakui sebagai negara yang berdaulat dalam arti perjuangan kemerdekaan selesai, maka perhatian bangsa Indonesia mulai diarahkan kepada pembangunan di segala bidang, termasuk bidang sosial ekonomi yang merupakan era baru didunia usaha.

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha tersebut, berkembang pulalah masalah-masalah yang berkaitan dengan perburuhan, hubungan industrial dan ketenaga-kerjaan. Apabila dalam masa perjuangan kemerdekaan, perjuangan kaum buruh ditujukan pada pergerakan untuk mencapai kemerdekaan, maka mulailah era itu muncul tuntutan-tuntutan untuk memperoleh perlindungan kerja yang lebih mamadai. Hal ini mengakibatkan timbulnya masalah hubungan kerja antara majikan dan buruh.

Dengan meningkatnya isu-isu di bidang perburuhan / hubungan industrial itu, kalangan majikan merasa perlu berhimpun dalam satu wadah, sebagai forum untuk berkomunikasi antar sesama dan saling tukar pikiran, agar dapat dicapai suatu kesamaan langkah dalarn mengatasi masalah-masalah tersebut, baik demi kepentingan para majikan sendiri, maupun demi kesejahteraan buruh serta demi kepentingan pihak pemerintah.

Lebih dari itu wadah tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai pembawa suara / aspirasi para majikan, baik kepada pemerintah maupun kepada organisasi lain yang berkaitan dengan perburuhan / hubungan industrial di dalam dan luar negeri.

Prakarsa untuk membuat wadah yang berbentuk organisasi tersebut, sebagian besar datang dari kalangan perusahaan Belanda, maka dari itu diberi nama "Centraal Sticting Sociaal Economische Zaken van Werkgevers' overleg (CSWO).

Nama organisasi tersebut dalam bahasa Indonesia mulai diperkenalkan tahun 1952 dimuat dalam Anggaran dasar yang dibuat dihadapan notaris Raden Meester Soewandi dengan akte nomor 62, tertanggal 31 Januari 1952.

Nama yang disingkat CSWO itu diganti menjadi ''Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Pengusaha seluruh Indonesia" yang berbentuk yayasan. Tanggal 31 Januari 1952 itulah merupakan hari lahirnya Asosiasi Pengusaha Indonesia.

 

Perkembangan organisasi menuntut perubahan nama.

What is in a name ? Begitulah pertanyaan seorang William Shakerspierre. Orang bisa saja berganti nama tapi yang penting apa isi dari nama itu. Sesuai perkembangan organisasi dan fungsi yang diemban, maka organisasi ini beberapa kali mengalami pergantian nama.

Terlahir dengan nama : Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Pengusaha seluruh lndonesia. Maka pada tanggal 7 Juli 1970 dengan akte no. 6 Notaris Soedjono, SH; bentuk yayasan organisasi ini diganti dengan nama : "Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Ekonomi.

Pengusaha seluruh Indonesia'', untuk pertama kalinya disingkat dengan PUSPI. Dalam bahasa  lnggris nama ini diterjemahkan dengan : "TheEmployers' Assocation of lndonesia".

Pada tanggal 24 Nopember 1977, nama ''Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Ekonomi Pengusaha seluruh Indonesia", diperpendek menjadi "Permusyawaratan Sosial Ekonomi Pengusaha seluruh Indonesia" dan tetapdisingkat PUSPI. Terjemahan dalam bahasa lnggrisnya tak mengalami perubahan.

Pada tanggal 16 Januari 1982 bertepatan dengan Musyawarah Nasional PUSPI ke-1 di Yogyakarta, kata ''Permusyawaratan'' diganti dengan ''Perhimpunan'', sedang kependekan tetap PUSPI.

Akhirnya pada tanggal 31 Januari 1985 bertepatan dengan Musyawarah Nasional ke-2 di Surabaya, setelah melalui pembahasan yang cukup mendalam secara keseluruhan nama ''Perhimpunan Urusan Sosial Ekonomi Pengusaha Indonesia'' yang disingkat PUSPI, diubah menjadi “Asosiasi Pengusaha Indonesia'' yang disingkat APINDO. Dalam bahasa Inggris nama ini diterjemahkan dengan The Employers' Association of Indonesia''.

Nama terakhir ini dipandang tepat karena merupakan terjemahan dari The Employers' Association of Indonesia. Kata "employers" diterjemahkan sebagai "pengusaha", sebagaimana lazim digunakan oleh Asosiasi sejenis di luar negeri, seperti : Malaysian Employers' Federation (MEF), Singapore National Employers' Federation (SNEF), Employers' Confederation of Thailand (ECOT dan Employers' Confederation of The Phllippines (ECOP).

Pada Nopember 1999 ada pemikiran untuk mengganti kata "Pengusaha" dengan kata "Pemberi-kerja", sedang kependekan tetap APINDO. Ternyata setelah melalui perdebatan dan pembahasan panjang selama 2 hari dalam acara khusus untuk itu yang dihadiri oleh DPP dan sebagian besar DPD-DPD APINDO di Hotel Via Renata Puncak, sampai pada kesimpulan untuk tetap menggunakan kata "Pengusaha".

 

Send mail to  Zaky Abdullah with questions or comments about this web site.
Copyright © 2000 Asosiasi Pengusaha Indonesia (The Employers' Association of Indonesia)
Last modified: April 10, 2001